Aliran sesat
pemuja setan telah kembali. Bukan dengan jubah merahnya, kali ini berwarna biru
dan di kota yang berbeda. Ibnu perwakilan dari Majalah Seram ditugaskan untuk
menyelidiki kasus yang dilakukan oleh sekte tersebut. Akankah nasib baik
menghampirinya?
==========
Teror pemujaan
setan masih terus berlanjut. Enam bulan berlalu, sejak tragedi yang terjadi di
kota Kujung. Aliran sesat yang bernama Sekte Darah kini mengintai masyarakat
yang tinggal di kota Karang yaitu suatu kota yang letaknya bersebelahan dengan
kota Kujung. Berbeda dengan yang terjadi kemarin, ritual yang dilakukan oleh
sekte di kota ini lebih parah. Lokasi pemujaannya pun masih tersembunyi.
Seorang reporter
majalah misteri yang bernama Ibnu ditugaskan untuk menyelidiki kasus yang
berhubungan dengan aliran sesat tersebut.
==========
Memasuki
pertengahan tahun setelah insiden Merah Sekte Darah, tepatnya hari kamis
tanggal 17 Juni 2025. Sekelompok jubah biru bergentayangan di sekitar kota.
Hampir setiap malam, laporan tentang kehilangan anak terus meningkat dari waktu
ke waktu. Menurut kesaksian dari para orangtua yang melaporkan, sosok jubah
birulah yang membawa anak mereka pergi. Aneh jika dipikirkan, kenapa para orangtua tega membiarkan sosok tersebut membawa anaknya.
Merebaknya kasus
penculikan anak secara tiba-tiba, membuat ketertarikan dari Majalah Seram untuk
memecahkan kasus di kota tersebut. Kota yang penuh dengan tempat bermain,
menjadikan kota Karang sebagai istana bermain bagi anak-anak. Namun sayang,
kini kota tersebut menjadi sunyi.
Seminggu
kemudian, di kantor redaksi Majalah Seram yang berpusat di kota Kujung. Majalah
yang digemari masyarakat setelah kasus sekte darah kemarin.
"Ini
menjadi hal yang bagus, tim Ibnu mulai besok kamu harus menyelidiki kasus di
kota sebelah," ucap Arif sebagai atasan Ibnu.
==========
Kring, kring, kring...!
Suara ponsel Ibnu berbunyi. Tertera nama Rey yang menghubunginya
tengah malam.
"Halo Rey,
ada apa?" tanya Ibnu.
"Aku dengar Mas mau menyelidiki tentang Sekte Darah ya di kota sebelah?"
Ibnu
menjawab dengan nada serius, "Iya ini kan pekerjaanku Rey, doain aja ya
semoga diriku selamat sama sepertimu."
"Sekte Darah mempunyai simbol lilin dan dua ular di sebelahnya, biasanya ada di
belakang jubah mereka, Mas."
Setelah obrolan
tentang sekte di telepon, esoknya Ibnu bersama tiga rekannya berangkat menuju
desa sebelah demi mengungkap tentang kasus penculikan anak yang katanya
dilakukan oleh Sekte Darah tersebut.
Matahari sudah
mulai terbenam, jalanan terlihat sepi, rumah-rumah penduduk pun tidak ada
aktivitas di luarnya. Tiba-tiba dari kejauhan terlihat sosok jubah biru yang
membawa seorang anak kecil. Mobil yang dikendarai oleh Saki, rekan Ibnu,
berhenti di pinggir jalan.
Kata Saki,
"Yang kita cari sudah ada di depan, sepertinya itu sosok jubah biru deh.
Bagaimana nih, Nu?"
"Farhan, Saki, dan Dana kalian di sini aja. Aku yang akan keluar untuk mengikutinya," balas Ibnu.
Ibnu langsung
keluar dari mobil dan mulai mengikutinya secara perlahan.
Kata Rey, di belakang jubahnya terdapat simbol. Oke deh, akan kuperhatikan baik-baik, batin Ibnu.
Sosok tersebut
berjalan semakin cepat, sepertinya dia sudah mengetahui jikalau ada seseorang
yang mengikutinya.
Ibnu masih terus
mengikutinya, namun sosok tersebut masih terus melanjutkan langkahnya dengan
menggandeng seorang anak kecil tersebut.
Prakkk...!
Pukulan
balok kayu terarah tepat ke pundak Ibnu. Langkahnya harus berhenti. Ibnu
tergeletak tak sadarkan diri.
==========
"Syukurlah
kau sudah sadar, Nu," ujar Saki.
"Ada apa
dengan diriku?"
"Kau pikun
ya, tadi kami menemukanmu tergeletak di gang jalan."
"Sayang
sekali, aku tidak bisa mengejarnya. Tapi aku menemukan fakta baru, Ki."
Saki menyahut,
"Fakta apa, Nu?"
"Ternyata
benar Sekte Darah masih ada, tapi anehnya sekarang mereka menggunakan jubah
biru bukan merah."
"Pertanda
bagus, Nu, kita akan selidiki lagi besok. Kau tidur saja dulu, mereka pasti
mengincarmu." Saki tertawa sinis.
Hari yang begitu
melelahkan bagi Ibnu dan lainnya. Penyelidikan tentang Sekte Darah masih
berlanjut. Sepertinya Sekte Darah sudah mengetahui bahwa ada yang mengawasi
mereka, sehingga Ibnu dibuat pingsan saat mengejar salah satu dari anggota
sekte tadi malam.
Hari kedua di
kota Karang.
"Saki,
seperti biasa kau mengawasi di dalam mobil saja. Lalu Farhan dan Dana kalian
mengikutiku ya," Ibnu meyakinkan timnya, "kemarin kita bisa membantu
Rey dan sekarang kita harus bisa mengungkap kasus penculikan ini. Kalian
siap?"
"Siap!"
Dengan menaiki
mobil, mereka bergegas menuju lokasi yang sering terjadi kasus penculikan anak.
Belum sampai di
lokasi, mereka dikejutkan dengan segerombolan Sekte Darah yang sedang berkumpul
di sekitar desa mati dekat kota.
"Saki, berhenti...!" cegah Ibnu sambil menunjuk ke arah gerombolan itu. "Putar balik, mereka ada di desa mati!"
Tanpa pikir
panjang, Ibnu keluar dari mobil. Sontak membuat panik Saki dan yang lainnya.
"Oi! Sudah gila kau, Ibnu," pekik Saki.
Saki, Dana, dan
Farhan tidak dapat lagi mencegah Ibnu yang sudah keluar dari mobil.
Sepertinya
gerombolan Sekte Darah sudah mengetahui kehadiran Ibnu dan yang lainnya.
"Ah, sial...! Mereka lari cepat banget."
Lagi dan lagi,
malam kedua Ibnu di kota Karang tidak membuahkan hasil.
Saki beserta dua
rekannya menghampiri Ibnu.
"Sudah, Nu,
besok malam kita cari tau lagi keberadaan tentang mereka," ujar Saki.
"Tapi
tunggu dulu, deh, ini jejak darah kan?" Dana bertanya untuk memastikan apa
yang dia lihat itu benar.
Saki menjawab,
"Iya, Nu, benar ini darah."
"Oke kalau
begitu, kita ikutin jejak darah ini."
"Bentar
deh, terus mobil kita taruh di mana?"
Suasana tegang
seketika berubah ketika pertanyaan Saki dilontarkan olehnya.
"Haha...
kau taruh aja di kantong Doraemon."
==========
Malam semakin
larut, pencarian Sekte Darah masih terus dilanjutkan oleh Ibnu beserta dengan
teman-temannya. Jejak darah tersebut berhenti di suatu bekas rumah mewah di
ujung desa mati.
"Teman-teman
sepertinya ini tempat yang dijadikan markas para pemuja setan itu. Jangan lupa
Saki sama Dana kalian rekam, dan untuk Farhan berdiri di belakang untuk
mengawasi sekitar." Ibnu bertindak tegas agar misinya untuk memecahkan
kasus penculikan ini berhasil.
Ibnu dan
teman-teman perlahan memasuki rumah tersebut. Dari luar, rumah tersebut
terlihat kumuh dan anehnya terdapat tanda segitiga setan atau layaknya segitiga
pemujaan di halaman rumah.
"Kita kaya
lagi uji nyali aja ya, Nu," canda Saki.
Memasuki rumah
tersebut, kosong, dan tidak ada siapa pun di sana. Terlihat ada lambang dari Sekte Darah yang terdapat di ruang depan rumah tersebut.
"Oke kita
berpencar, aku dan Saki ke lantai atas. Terus Dana dan Farhan
tetep stay di sini."
Ibnu dan Saki
menuju ke lantai atas. Ternyata para Sekte Darah sudah menunggu kehadiran
mereka. Begitupun dengan Dana dan Farhan. Mereka seperti dikepung oleh para
pemuja setan tersebut.
"Untuk apa kalian menculik anak-anak yang tidak berdosa ini?" tanya Ibnu dengan nada lantang.
"Selamat
datang di markas kami, perkenalkan aku adalah pemimpin dari Sekte Darah aliran
biru ini. Kami menculik anak-anak untuk dijadikan tumbal kepada Dark—sosok
makhluk halus yang berwujud ular. Selain itu, kami juga membuka praktik aborsi
untuk memberi makan dan menambah kekuatan kami. "
"Gila,
kalian memang gila!" Dengan rasa kesal, Ibnu mengeluarkan sebilah pisau
yang disembunyikan di balik baju seragamnya tersebut dan langsung menusukkan tepat
di jantung dari pemimpin biru Sekte Darah.
Semua
pengikutnya langsung fokus menolong sang pemimpin. Tanpa pikir panjang, Ibnu dan
teman-temannya lari secepat mungkin meninggalkan rumah bahkan kota mati
tersebut.
==========
Dua hari setelah
kejadian tersebut, kota Karang kembali normal. Berita tentang kehilangan anak
sudah tidak terdengar lagi. Ibnu, Saki, Farhan, dan Dana bersiap untuk kembali
ke kota Kujung dan menuliskan semuanya di majalah.
"Akhirnya
selesai juga misi kita ya, Nu. Tapi apa dia benar-benar mati?"
24 Komentar
*FORMAT REVIEW CPSS*
BalasHapusJudul: Biru-Sekte Darah
Penulis: Ahmad Ghufron
Artworker: Marsya Shapa
Batch: 6
Reviewer: Carla
[KOMENTAR NASKAH]
Naskahnya out of the box! Aku jadi pengen tau kenapa jubahnya ngga berwarna putih atau merah, karena aliran satanisme identik sama dua warna itu. Penasaran juga kenapa pimpinan mereka bisa dengan mudah dibunuh, tapi sedikit puas di akhir cerita pas dia bertanya apakah sudah benar-benar mati atau belum? Mengambil latar masa depan, bikin mikir juga sih, ini kemungkinan bisa terjadi, heuheu. ಥ⌣ಥ
Aku sedikit bingung di narasi yang bilang, 'Kenapa orangtua tega memviarkan sosok tersebut membawa anak mereka?' Nah itu apakah anak mereka diculik, atau diambil sebagai bentuk dari perjanjian? Karena agak janggal aja kalimat itu (menurutku) kalau memang anak mereka diculik.
[KOMENTAR COVER]
Aku suka covernya! Padahal biru sama merah warnanya kontras, tapi bisa cocok gitu di cover. Keren pokoknya!
Ah, sorry! Seharusnya batch 5, tapi aku tulisnya batch 6 (ToT)
HapusTerimakasih banyak, Carla
HapusHihihi karena jubah merah dan putih udah biasa. Kebetulan sekali narasi itu dibuat supaya yang baca bisa ikut berpikir dan ikut merasakan menjadi tokoh utama hehe...
Sekali lagi terimakasih atas reviewnya yaa
*FORMAT REVIEW CPSS*
BalasHapusJudul : Biru Sekte Darah
Penulis : Ghufron
Artworker : Marsya
Batch : 6
Reviewer : Vicke
[KOMENTAR NASKAH]
Suasana tegangnya kerasa banget. Ghufron emang udah pro dalam menulis cerita horror. Tingkatkan terus, ya!
[KOMENTAR COVER]
Lucu dan seram menjadi satu pada cover. Good job, Marsya!
Siap, akan selalu ditingkatkan hmm btw masih belajar belum pro kok wkwk
HapusTerimakasih banyak atas reviewnya teruntuk Vicke yang lebih pro dalam menulis cerita selain horror hehe
FORMAT REVIEW CPSS
BalasHapusJudul: Biru Sekte Darah
Penulis: Ghufron
Artworker: Marsya
Batch: 5
Reviewer: Ara
[KOMENTAR NASKAH]
Alurnya tenang, klimaksnya juga tidak begitu tinggi karena penyelesaiannya juga di akhiri dengan baik. Kepenulisan juga sudah rapih! (#^.^#)
[KOMENTAR COVER]
Cantik banget cover sama font menggemaskan gitu! Jadi terinspirasi ingin membuat gebrakan kek cover ini deh! ಥ⌣ಥ💗
*FORMAT REVIEW CPSS*
BalasHapusJudul: Sekte Darah Biri
Penulis: Achmad Gufron
Artworker: Marsya
Batch: 5
Reviewer: Cila
[KOMENTAR NASKAH]
Ceritanya unik, bagus, nggak bikin bosen. Alur cerita juga sangat teratur. Nggak ada typo. Tapi aku masih bertanya-tanya kok bisa mati gitu aja, kan dia penyembah setan yang biasanya kebal? Sepertinya aku butuh kelanjutan cerita ini. T_T
[KOMENTAR COVER]
Jujur covernya lucu banget. Nyambung sama ceritanya, tapi kalau boleh saran jubahnya warna biru aja supaya lebih mantap sama isi ceritanya. Tapi semuanya udah bagus. Aku bahkan suka banget.
*FORMAT REVIEW CPSS*
BalasHapusJudul: Sekte Darah Biru
Penulis: Ghufron
Artworker: Marsya
Batch: 5
Reviewer: Haya
[KOMENTAR NASKAH]
Alurnya sudah bagus banget. Ketegangannya juga dapat. Yang bikin beda dengan cerita lain tentang pemujaan setan adalah jubahnya yang berwarna biru. Padahal lazimnya warna merah atau putih. Kalau dibuat versi novelnya kayaknya seru juga.
[KOMENTAR COVER]
Covernya favorit banget, bikin keingat cover di serial Goosebumps. Perpaduan warnanya juga cakep.
*FORMAT REVIEW CPSS*
BalasHapusJudul: Biru-Sekte Darah
Penulis: Ahmad Ghufron
Artworker: Marsya Shapa
Batch: 5
Reviewer: Salma
[KOMENTAR NASKAH]
...
Ceritanya unik, dan sangat keren. Nggak ngebosenin, tegangnya dapet juga. Endingnya wow, menarik. Yang aku bingung, kenapa pemimpinnya gampang banget ditusuk ya. Tapi keseluruhan okee bangettt. Good joob, Kak!
[KOMENTAR COVER]
...
Covernya udah bagus, warnanya bisa pas gitu. Fontnya cantik, cocok banget. Good joob, Marsya!
*FORMAT REVIEW CPSS*
BalasHapusJudul: Biru-Sekte Darah
Penulis: Ahmad Ghufron
Artworker: Marsya
Batch: 6
Reviewer: Malia
[KOMENTAR NASKAH]
Wadawwww mantap sekali! Alurnya tenang banget, bikin ga bosen baca juga. Ide ceritanya juga lumayan antimainstream, ketegangannya juga dapetttt! Keren! Naskahnya juga rapih banget! Cuma aku penasaran sama kelanjutannya. Aku penasaran banget sama nasib Ibnu dan kawan-kawan, aku kira pas Ibnu ngebunuh si ketua sekte, dia dan temen-temennya bakalan jadi buronan sekte darah biru, aww pasti mantep banget. Keren banget! Cmiiw kakΨ(≧ω≦)Ψ
[KOMENTAR COVER]
Covernya juga ga kalah keren! (´༎ຶ ͜ʖ ༎ຶ `)♡ Cocok banget sama isi ceritanya. Dari mulai visual jubah si sekte biru, terus font sama latarnya bener-bener dapet nuansa paranormalnya. Huwaaa keren bangettt♡
*FORMAT REVIEW CPSS*
BalasHapusJudul: Sekte Darah Biru
Penulis: Ghufron
Artworker: Marsya
Batch: 5
Reviewer: Fitria
[KOMENTAR NASKAH]
Alurnya ringan, klimaks nya juga gak begitu berat. Minim banget typonya. Pokonya ceritanya udah bagus banget lah. Tegangnya kerasa banget!
[KOMENTAR COVER]
Covernya bagus. Font juga udah sesuai. Pokoknya udah cakep banget lah!
*FORMAT REVIEW CPSS*
BalasHapusJudul: Biru Sekte Darah
Penulis: Ghufron
Artworker: Marsya
Batch: 5
Reviewer: Rifqa
[KOMENTAR NASKAH]
Dari judulnya aja aku udah tertarik dan bener aja dong pas baca langsung mencak-mencak kagum. Kok bisa dapet ide gini sih? Keren banget serius. T_T
Pas baca tuh rasanya puas banget, tegangnya dapet, ada disisipin lucu-lucuan juga dikit. Terus juga ending-nya aku suka karena nyuruh pembaca untuk nebak-nebak. Kalau kata aku sih belum mati itu ketuanya, paling rehat sejenak wkwkwk. BTW, kalo dibuat dalam bentuk novel oke banget ini mah. Semangaatt terus, Kak!
[KOMENTAR COVER]
Covernya ngasih kesan ngeri sekaligus lucu gituu. Hantunya gemoy dan ngeri di waktu samaan uwuu~ Perpaduan warnanya juga pas dan yang paling penting covernya sesuai sama ceritaa. Sukaa pokoknyaa~
Semangaatt terus, Ca!!
*FORMAT REVIEW CPSS*
BalasHapusJudul: Biru Sekte Darah
Penulis: Ghufron
Artworker: Marsya
Batch: 6
Reviewer: Ghina
[KOMENTAR NASKAH]
...
Ceritanya kereeenn banget. Bikin jantung jedagjedug. (╥_╥)
Fix, dah. Ceritanya seruu dan endingnya yang gantung beneran buatku makin suka. (≧∇≦)
[KOMENTAR COVER]
...
Covernya sesuai sama ceritanya. Kerennn.... Good job, Marsya! ヾ(≧▽≦*)o
BalasHapusJudul: Biru Sekte Darah
Penulis: Ghufron
Artworker: Marsya
Batch: 5
Reviewer: PutriInkari
[KOMENTAR NASKAH]
UNTUK MENGHASILKAN CERITA KAYA GINI, HARUS BERSEMEDI DI MANA DULI, SIH! IDENYA ANTIMAINSTREAM BANGET T_T
Alurnya gak ketebak, tadinya aku pikir salah satu dari mereka malah anggota Sekte Darah, ternyata enggak. Walau ada beberapa penggunaan kata yang kurang tepat, tapi ketutup sama ceritanya yang seru! Semangat Ghufron🖤
[KOMENTAR COVER]
Covernya cocok, aku suka karena terlihat minimalis dan warnanya juga balance. Semangat Marsya ❤
Maaf aku tipo. T_T
Hapus*FORMAT REVIEW CPSS*
BalasHapusJudul: Biru Sekte Darah
Penulis: Ghufron
Artworker: Marysa
Batch:
Reviewer: Hanisa
[KOMENTAR NASKAH]
...
Ini kece abis sih. Penulisan rapi dan aku ga ngeliat typo sama sekali. Ide ceritanya bagus tau. Biasa sekte sesat aku taunya pakai hitam-hitam gitu. Ini biru. Kelas baru gitu kan dlm sektenya jadinya. Ngebayangin jadi si tokoh utama kayanya seru. Deg degan baca ini cerita. Asli keren parah
[KOMENTAR COVER]
...
Aku suka covernya. Cuma itu kan gambar hantu ya dlm bayangan aku tuh sekte slama ini pakai kepala kambing apa domba gitu. Bener gak sih? Hehe. Tapi karena ceritanya bahas jubah gitu ini masuk lah. Jubah hantu bewarna biru pula. Sesuai sama cerita. Merah juga bisa menggambarkan suasana darah terus mencekam. Over all aku suka!
*FORMAT REVIEW CPSS*
BalasHapusJudul: Biru Sekte Darah
Penulis: Ahmad Ghufron
Artworker: Marsya
Batch: 5
Reviewer: Aisah
[KOMENTAR NASKAH]
Ini keren banget. Penulisanya benar-benar teliti tidak ada typo. Ide ceritanya juga sangat bagus dan beda sama yang lain. The best banget kayak. (♥ω♥*)
[KOMENTAR COVER]
Uwwu.. Keren banget covernya. Kalou kata aku lucu dan gak serem. Dan juga warnanya juga bagus mendukung banget. Keren banget Marsya eh maksudnya Asya. ≧∇≦
*FORMAT REVIEW CPSS*
BalasHapusJudul: Biru Sekte Darah
Penulis: Ghufron
Artworker: Marsya
Batch: 6
Reviewer: Fini ga kalem ga imut
[KOMENTAR NASKAH]
Naskahnya sukses bikin deg-degan! Aku terhanyut banget sama jalan ceritanya. Sayangnya, ada beberapa dialog tag yang salah. Contohnya:
Kata Saki, "...."
Harusnya sebelum dialog tanda titik, bukan tanda koma. Soalnya, itu bukan dialog tag. Aku juga kurang puas sama endingnya, agak aneh aja gitu pas si pemimpin sekte darah jelasin tujuan mereka 'secara cuma-cuma'. Dari awal cerita sampai mendekati akhir deg-degannya dapet, tapi pas akhir rasa deg-degan itu ilang. Terutama pas si pemimpin jelasin, dan pas si Ibnu tusuk dia. Anggotanya pasti banyak, gak mungkin Ibnu dan kawan-kawan lolos semudah itu. Kalo ada adegan kejar-kejaran atau bahkan ada kawan Ibnu yang jadi korban pasti seru banget!
Semangat terus, ya! (Lempar bunga)
[KOMENTAR COVER]
Covernya cukup bagus, lho! Sayangnya, si 'hantu' kurang nyambung sama Biru Sekte Darahnya. Kalo si hantu diganti orang berjubah biru atau merah mungkin lebih pas.
Semangat terus, ya!
BalasHapusJudul: Biru Sekte Darah
Penulis: Ahmad Ghufron
Artworker: Marsyaaa
Batch: 5
Reviewer: Belpa
[KOMENTAR NASKAH]
Waw! Ini sih keren, teratur gada typo. Tapi otakku agak ga nyampe ((heran)) dan diakhir kaget, kaget, kaget! Aku kira Ibnu dkk yang bakal kalah nggak nyangkanya ini si pemakai jubah biru meninggoy dengan mudah. Tapi kok bisa? Hnggg....
[KOMENTAR COVER]
Warnanya kaya kapten amerika😭👍🏿 Biru-merah lucuu banget, warna sama fontnya cocok sama isi cerita jubah biru - darah merah.
*FORMAT REVIEW CPSS*
BalasHapusJudul: Biru-Sekte Darah
Penulis: Ghufron
Artworker: Marsya
Batch: 5
Reviewer: Ziki
[KOMENTAR NASKAH]
Gupron mah top kalau ngarang cerita dark kayak gini. Udah bagus sih, Pron. Aku juga suka endingnya yang bikin penasaran. Pliss, kalau ada waktu, cerita ini dilanjutin. Aku masih penasaran, apa pemimpinnya benar-benar mati atau engga. Yang disayangkan, adegannya masih kurang meneganggan. Masih tidak bisa membuat jantungku dag dig dug *alay banget jiki. Udah sih gitu aja. Overall udah bagus kok, Pron. Good Job. ✨
[KOMENTAR COVER]
Cover sih udah mantap. Pemilihan warnanya juga oke. Font juga udah horror banget. Overall, sesuai lah cover sama isi ceritanya, Good Job, Acaa. ✨
*FORMAT REVIEW CPSS*
BalasHapusJudul:Biru-Sekte Darah
Penulis: Ahmad Ghufron
Artworker: Marsya
Batch: 5
Reviewer: Evtria
[KOMENTAR NASKAH]
Untuk teknisnya udah rapi, aku gak nemuin kesalahan, untuk ceritanya pun bagus. Tapi sayangnya story tellingnya kurang flawless, jadi mungkin bisa dilatih ya kalau ini, soalnya ada bagian-bagian yang rada tersendat di awal. Buat klimaksnya kurang tegang sih kalau menurutku, wkwk. Kek udah aja gak ada tegang-tegangnya, hehe. Good job!
[KOMENTAR COVER]
...
Covernya udah sesuai sama isi cerita, tapi font buat nama penulis sama artworker-nya rada kurang pas sih kalau menurutku, heuheu. Goof job!!
Judul: Biru Sekte Darah
BalasHapusPenulis: Ghufron
Artworker: Marsya
Batch: 5
Reviewer: Kiki
[KOMENTAR NASKAH] : Jujur, awalannya kayak lagi baca koran, kaku. Tapi nggak masalah, malah jadi kerasa kesan seriusnya. Lalu ada beberapa hal yang agak kurang masuk akal menurutku, seperti; Kenapa anggota sekte darah ini terlalu menunjukkan identitasnya? Kenapa ada simbol segitiga setan di depan markasnya? Kenapa si pemimpinnya gampang banget dikalahkan? Kok bisa crew majalahnya lolos dari kepungan orang-orang sesat sebanyak itu?
[KOMENTAR COVER] : Covernya kok kiyuttt, dan walaupun semua unsur covernya pas, gambar tengahnya kurang menggambarkan isi cerita. Itu kelihatan kayak hantu, bukan orang-orang berjubah. :')
Uwuw banget deh jadi senyum-senyum sendiri bacanya...
BalasHapusTerimakasih sekali lagi semuanya atas masukan reviewnya, maaf ngga bisa balesin satu-satu hihi
Semua masukan dari kalian, akan saya perbaiki untuk kedepannya, sekali lagi terimakasih ♡´・ᴗ・`♡
*FORMAT REVIEW CPSS*
BalasHapusJudul: Biru Sekte Darah
Penulis: Ghufron
Artworker: Marsya
Batch: 6
Reviewer: Dahlia
[KOMENTAR NASKAH]
Keren, bahasanya juga udah enak banget pas bacanya. Ceritanya juga keren. Seneng bisa bacanya.
[KOMENTAR COVER]
Covernya keren, kayak ada horrornya tapi gak bikin pembaca yang ga kuat horror jadi mundur hehe.
Cerita sama cover udh TOP pokoknya heheh.
Yuk kita beropini mengenai isi post-nya~