Jatuh cinta pada pandangan pertama. Jujur, awalnya aku
sangat tidak percaya dengan kalimat tersebut. Tetapi, setelah aku merasakannya
sendiri, barulah aku sedikit mulai percaya. Ingat, hanya sedikit. Karena
sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Oke, aku akan mulai membagikan sedikit
kisah diriku selama di SMA, di mana saat aku bertemu dengan orang yang malamnya
aku mimpikan. Aneh? Baca saja dulu.
Bagi seorang remaja SMP yang akan masuk SMA itu
bagaimana sih rasanya? Senang, tidak sabar, tidak bisa tidur. Ah! Pokoknya
seperti itu yang aku rasakan dulu. Waktu di mana aku akan mengawali pagiku
sebagai seorang anak berseragam putih abu-abu untuk pertama kalinya. Harus
sopan kepada yang lebih tua, saling menghargai sesama, juga hormat kepada guru.
Itu nasihat dari ibuku semalam. Nah, ngomong-ngomong tentang malam, aku jadi
teringat dengan mimpi yang bagiku mungkin sangat aneh. Tidak tahu bagi kalian.
Lebih parahnya lagi, seseorang yang kutemui di mimpi, malah benar-benar ada di
dunia nyata. Di sekolahku! Kalian tidak percaya? Apalagi aku!
Aku bermimpi tentang seseorang di mana orang itu
terlihat sangat akrab sekali dengan ayahku, dia memakai baju putih juga
celana putih selutut. Tubuhnya tinggi, seperti lelaki pada umumnya. Namun,
badannya sedikit berisi tetapi tidak berlebihan. Namun di mimpi itu, aku hanya
sekilas melihat wajahnya sebelum lelaki itu menghilang karena aku terbangun
akibat alarm yang menyala.
"Argh! Kenapa harus bunyi sekarang sih, lo?!" maki diriku sambil mematikan alarm yang sangat berisik itu.
Menguap, nyawa belum terkumpul semua, lalu berakhir
dengan menjatuhkan diri lagi pada kasur yang sangat empuk. Itulah kebiasaanku,
makanya ibu sangat rewel ketika membangunkan diriku.
"Nindi udah bangun?!" teriak ibu sambil
mengetuk pintu kamarku dengan keras.
"Udah, Bu! Ini mau mandi," sahutku.
"Ya, sudah. Habis itu langsung berangkat ke
sekolah."
Aku mendengus. Dasar ibu. Memangnya dia tega apa
membiarkan anaknya pergi sekolah tanpa memberinya sarapan terlabih dahulu?
Aku datang sedikit tidak tepat waktu pagi ini, alias
telat. Aku berangkat bersama teman SMP-ku yang kini juga bersekolah di SMA yang
sama. Senang sekali rasanya, jadi tidak akan kesepian kalau setidaknya aku
belum menemukan banyak teman hari ini. Setelah sampai, kami semua digiring
untuk berbaris di lapangan dan akan mulai acara hari ini. Yaitu, Masa
Pengenalan Lingkungan Sekolah atau disingkat menjadi MPLS. Saat itu yang
membimbing bukan guru, tetapi para anggota OSIS dan anak Paskibra. Namun, aku
sangat terkejut ketika melihat lelaki tinggi dengan tubuh berisi, memakai baju
putih dan celana putih khas anak Paskib yang berdiri tepat di depanku. Dia...
Dia... Aku kenal dengan lelaki itu! Dia yang ada di mimpiku semalam. Kok bisa?!
Lelaki itu tersenyum dengan sangat manisnya di depan
sana, memamerkan gingsulnya kepada semua murid baru yang secara tidak dia
sadari sudah membuat perasaan orang repot! Salah satunya aku. Terlebih aku
sudah melihatnya tadi malam. Ini, ini yang masih belum aku percaya. Kenapa bisa?
Kenapa mimpiku menjadi kenyataan seperti ini? Apa tandanya ini semua? Pertanda
apa ini? Argh! Siapa yang bisa menjelaskannya padaku?
"Dek, fokus! Perhatikan pembicara, jangan memperhatikan yang lain."
Sial. Aku ketahuan. Tetapi tenang saja, itu
bukan lelaki di mimpiku kok yang menegur, tapi anggota Paskibraka perempuan di
samping dia.
"Maaf, Kak."
Sepertinya sudah, aku hanya ingin menceritakan itu
saja. Sekaligus bertanya apa maksudnya itu semua? Apa salah satu di antara
kalian juga ada yang pernah mengalami?
Segitu dulu, ya, nanti kapan-kapan aku akan
menceritakannya lagi. Tentunya masih tentang si kakak paskibra yang mampir di
mimpiku sekaligus menampakkan wajahnya secara nyata juga. Aku tidak tahu
maksudnya apa. Sungguh!
BERSAMBUNG
Pengarang: Eka Rostiawati
0 Komentar
Yuk kita beropini mengenai isi post-nya~