Hai, kembali lagi bersama saya di artikel ini. Pasti ada di antara kalian yang saat ini sedang menulis fanfiction berbau Korea seperti BTS, EXO, NCT dan lain-lain. Dari antara kalian pasti ada yang bercita-cita untuk menerbitkan fanfiction kalian. Namun, ada beberapa fakta yang saya alami sendiri dalam menerbitkan buku saya yang berjudul 5 Days in Korea with BTS—notabene adalah sebuah imagine yang di-mix dengan informasi seputar tourism di Korea Selatan—yang merupakan non-fiksi.
Singkatnya, buku saya mencampurkan
unsur fiksi dan non-fiksi, bercerita tentang bagaimana seorang ARMY (fandom BTS) yang beruntung karena
mengikuti lomba fan letter bisa
mendapatkan kesempatan untuk tur privat bersama BTS ke kampung halaman
masing-masing.
Nah, dari pengalaman saya tersebut,
ada beberapa pengalaman dan juga aturan yang harus dilakukan terkait dengan hak
cipta dan lisensi, supaya tidak tersandung kasus yang mampu membawa kita ke
meja hijau. Apa saja?
1. Hak Cipta Nama
Cukup banyak penerbit mayor yang
sekarang mengincar fanfiction karena
daya tarik dan penjualannya cukup tinggi. Nah dari sini, banyak novel fanfiction yang menerapkan penggantian
nama para tokoh idol (mis. Park Jimin
BTS diganti menjadi Yoon Jaemin). Tidak jarang, ada penulis yang justru
mengganti nama idol karakter utama mereka menjadi nama Korea yang unik hingga
bernama lokal Indonesia seperti penulis Asabel Audida (@asabelia) dengan How series, dan Raenissa (@raenissa)
dengan seluruh karakter utama BTS dalam Boyfriend
series-nya.
Ini disebabkan karena idol asli tidak
bekerja sama dengan penulis, dan penulis istilahnya hanya meminjam wajah sebagai visualisasi karakter. Jadi, jangan
lupa untuk mengganti nama karakter idol
kalian jika hendak mengajukannya ke penerbit!
2. Foto vs. Ilustrasi Idol
Foto-foto idol memiliki hak cipta,
apalagi jika foto-foto tersebut adalah milik platform komunikasi idol
seperti Weverse atau Vlive, fansite
ataupun milik masternim (istilah
untuk fans yang kerap membuat projek
dan menggelar pameran dengan hasil karyanya sendiri mis. fancam, fan-taken pictures, illustration).
Untuk menghindari pelanggaran hak
cipta dan lisensi, solusi yang tepat adalah menyewa illustrator. Kalian tetap bebas memberikan gambaran adegan untuk
mempercantik novel fanfiction tanpa
melanggar hak cipta.
3. Views vs. Kualitas
Terkadang memang benar pepatah jangan menilai buku dari sampulnya.
Namun seringkali para penerbit mayor tidak menilik cerita dari penulis Wattpad
yang views-nya sedikit karena dengan
ini mereka dapat melihat, ternyata cerita jenis tertentu—yang pastinya berbeda
dari genre buku yang banyak
dijual—yang mereka tulis mungkin tidak akan cukup laku di pasaran. Sekalipun
mungkin ceritanya lebih bagus dari yang memiliki jutaan views.
Menurut saya ini disebabkan karena dua
hal: penerbit yang hanya ingin
mendapatkan keuntungan moneter dari menaungi naskah cerita Wattpad yang terkenal,
literasi dan pengetahuan tentang
banyak hal orang Indonesia masih terbilang relatif rendah dari negara
lain. Ini mempengaruhi selera pasar sehingga menciptakan produksi novel dengan
tema klise.
Sekarang ini cukup sulit menemukan
penerbit yang benar-benar menilik kualitas ceritanya, bukan dari segi banyaknya
views. Jika terus begini, para
penulis baru yang kreatif tidak memiliki panggung untuk menunjukkan
kebolehannya, kemudian perlahan tersingkir.
Dengan poin ketiga yang saya tulis
terkhusus untuk penulis yang masih kecil, jangan berkecil hati. Saya hanya
ingin kalian terus semangat dalam menulis, karena menerbitkan buku itu ada
banyak standar dari penerbit yang berbeda-beda, dan juga selera pembaca yang
tidak selalu sama. Terus kejar penerbit yang sistem penerbitannya sesuai dengan
kamu. Terakhir, menerbitkan buku itu didukung dengan takdir dan nasib—harus
banyak berdoa supaya kalian diberi jalan terbaik untuk berkarya di bidan
kepenulisan.
Sekian, tetap semangat!
Penulis:
Ji, instruktor bahasa Korea lulusan Keimyung University, penulis non-fiksi,
author “5 Days in Korea with BTS” (Elex Media Komputindo)
Sosial media:
Instagram: @elizbths_
Wattpad: @augustvevo
0 Komentar
Yuk kita beropini mengenai isi post-nya~