Malam ini seperti biasa aku habiskan dengan menonton drama korea kesukaanku. Hari libur ini pacarku tidak bisa datang untuk bertemu atau pergi bersama, untuk membuang jenuhku aku menonton saja. Saat hari mulai gelap beberapa pesan masuk ke handphone-ku, ternyata Heri mengirimkan beberapa pesan permintaan maaf padaku. 

Aku tersenyum saja melihatnya. “Akhirnya dia memberi kabar,” seruku dalam hati. Aku menjawab pesan dengan singkat karena sedang asik menonton drakor “True Beauty”. Dari caraku membalas sepertinya Heri mulai kesal.

Dia mulai meneleponku, sekali lagi aku mengabaikannya karena adegannya sungguh sedang menyita perhatianku. Lee Suho itulah pemain yang selalu kunantikan dalam drama Korea tersebut. 

Kembali Heri mengirimkan pesan. “Rasha, kamu lagi apa sih? Kamu gak lagi ada masalah, kan?” 

Aku menduga dia sedang khawatir. Aku memutuskan untuk menjeda sebentar dan membalas pesan Heri. “Lagi nonton Suho kesayangan aku,” jawabku singkat dari sekian deretan pesan yang dikirimkannya.

Heri membalas secepat kilat, “Kamu nih, aku dari tadi khawatir seharian belum berkabar, sekalinya berkabar malah mentingin drakor!” 

Pesan tersebut menggambarkan betapa kesalnya ia, aku pun tidak ingin membuatnya lebih kesal lagi dan berusaha meredakan suasana. “Heri… kan Suho sweet gapapa dong aku mentingin dia,” candaku dengan stiker senyum. 

Heri membalas cukup lama, aku melanjutkan saja menonton drama korea yang sangat kunantikan itu.

Kembali notifikasi muncul, sebuah video terllihat dikirimkan Heri, aku penasaran dan segera membukanya, sebuah video berdurasi satu menit dikirimkannya, video itu berisi perdebatan sepasang kekasih yang sedang bertengkar, kira-kira begini isi percakapan kedua pasangan itu.

Cewe: “Semua cowo itu sama saja!”

Cowo: “Berarti aku dan artis korea kesukaanmu sama?”

Cewe: “Engga!”

Cowo: “Tapi kata kamu cewo semua sama aja?”

Cewe: “Sifatnya!”

Perdebatan itu tak berujung sampai pada akhirnya wanita dalam video tersebut pergi dan meminta putus. Aku yang melihat video itu benar-benar tertawa tak habis-habisnya. 

Heri mengirimkan pesan lagi. “Rasha berarti kalo semua cowo sama aja… aku kayak Suho dong ya?” tanyanya mengikuti video itu. 

Aku menjawab dengan ketus, “Engga! Kamu beda jauh dari Suho aku!” 

Heri kembali bertanya, “Jadi aku brengsek kayak Suho?” 

Aku menjawab dengan sedikit candaan, “Engga! Kamu lebih spesial dari Suho.” Kusematkan beberapa stiker tertawa dalam pesanku.

Heri tidak membalas beberapa waktu. “Ya ampun, Rasha… kamu bikin aku jadi senyum sendiri,” jawabnya dengan berbagai stiker tertawa. 

Jawabku lagi, "Atau kamu mau kita putus seperti video itu, Heri!”

Heri sangat terkejut dengan pesanku dan segera menghubungiku, aku yang masih tertawa segera mengangkat teleponnya. Heri sangat terkejut, begitulah Heri pria apa adanya tak banyak menggombal atau berbicara manis, perhatiannya dan rasa mengalahnya yang membuat aku tidak pernah habis rasa sayang padanya. Saat itu aku menutup drama korea itu dan kulanjutkan percakapan kami, membahas hari yang telah kami lalui dan saling bercanda menghabiskan malam bersama dari kejauhan. Hari ini karena drama korea aku menemukan alasan untuk tetap mencintainya.

Sekian cerita pendek hari ini, semoga teman-teman pembaca menikmatinya. Untuk teman-teman yang jomblo semangat nonton drakornya, mari bermimpi bersama bertemu pria sebaik di drama korea. Jangan lupa untuk tersenyum hari ini. Sampai jumpa lagi!


 Pengarang: Dalen