Kami berjalan menyusuri padang rumput, mengikuti Casper yang sedang berjalan di depan. Linda baru saja menjelaskan apa yang membuat kami sampai masuk ke dalam dunia game ini.
"Sama persis seperti yang
ada pada kertas petunjuk ya."
Aku mendengar Casper bergumam.
Sepertinya ada sesuatu yang dia sembunyikan dari kami berdua. Aku pun berjalan
sedikit lebih cepat dan Casper pun berjalan melambat membuat posisi berjalan
kami sekarang sejajar.
"Sekarang aku akan
menjelaskan kepada kalian tentang dunia game ini," kata Casper mulai
menjelaskan.
"Itu yang aku harapkan
darimu," balasku spontan.
"Kalau begitu darimana aku
akan memulainya."
"Bagaimana dengan tentang
game ini?" tanya Julia memberi usul.
"Bagaimana ya..."
"Ada apa?" tanya
Linda yang ada di sampingku.
"Begini, aku sedikit
bingung menjelaskan tentang game ini. Kamu tau MMORPG kan?"
Aku menganggukkan kepala. Itu
adalah jenis game yang bisa mempertemukan antar permain secara langsung, dan
kita juga bisa menaikkan level dengan cara membunuh para monster. Kita juga
bisa membentuk aliansi antar permain.
"Ya game ini hampir mirip
seperti itu," jelas Casper. "Namun masalahnya tidak sepenuhnya
seperti itu."
Aku sedikit menggkerutkan
dahulu kebingungan. Apa maksud dari perkataannya.
"Jadi pada dasarnya memang
seperti itu, tapi jika membahasnya lebih mendalam maka akan berbeda lagi,"
sambungnya lagi.
Aku semakin tidak paham
dibuatnya. Kulihat Linda hanya berdiam diri tidak ingin mengikuti obrolan yang
sedang berlangsung. Aku menyenggolnya menanyakan mengapa dirinya hanya berdiam
diri.
"Aku tidak mengerti yang
kalian bicarakan." Sekarang aku mengerti mengapa Linda hanya berdiam diri
sekarang.
"Singkatnya game ini
berbeda dari game MMORPG lainnya." Aku kembali memperhatikan Casper.
"Di sini hanya tersedia 2
role, fighter dan support. Senjata yang ada hanya bisa digunakan saat farming,
dan pertarungan antar player hanya dilakukan oleh role fighter. Sampai sini
paham?"
Aku mengangguk paham. Memang
secara bisa disebut sebagai game RPG, namun saat sudah dijelaskan lebih rinci
lagi ternyata memang berbeda dari game pada umumnya.
Yang menjadi pembeda yang
sangat jelas adalah penggunaan senjata dan cara bertarung yang sedikit
berbeda.
Tunggu dulu, jika senjata yang
digunakan hanya bisa dilakukan untuk farming, apakah itu artinya pertarungannya
menggunakan tangan kosong seperti yang kulakukan tadi?
"Kulihat kau mulai
menyadari sesuatu," katanya menyadarkanku.
Aku pun mengangguk dan segera
menanyakan hal yang barusan aku pikirkan.
"Itu benar, pertarungannya
menggunakan tangan kosong. Tapi yang tadi itu hanya pengecualian." Aku
semakin bingung dibuat olehnya.
"Tadi itu kau dan temanmu
belum memilih role dalam game ini, jadi kalian dianggap setengah pemain
setengah monster dan kalian bebas di serang baik oleh monster maupun sesama
pemain."
Aku hanya mengangguk paham.
Sepertinya aku mulai mengerti apa yang dimaksud Casper. Tadinya aku pikir
Casper adalah orang yang dingin yang tidak banyak bicara, tapi kesan itu hilang
setelah mendengar bagaimana dia menjelaskan tentang game ini.
"Lalu mengapa kalian
menyerang kami tadi?" tanya Linda tiba-tiba.
Casper hanya tersenyum
mendengar pertanyaan Linda. "Apa kau lupa apa yang aku katakan sebelum
ini?"
"Iya aku tau. Itu hanya
caramu menyambut kami. Tapi kenapa seperti itu? Apa tidak ada cara yang lain?
Bukankah Kau bilang kau tau kalau kami akan datang? Dan darimana kau tau hal
itu?"
"Tampaknya di sini sudah
ada reporter yang aktif," balas Casper.
Casper pun merogoh kantong
celananya dan mengambil sesuatu lalu ditunjukkan kepada kami berdua.
"Aku tau dari sini."
BERSAMBUNG
Pengarang: Michael
0 Komentar
Yuk kita beropini mengenai isi post-nya~